:::: MENU ::::
  • TAQWA

  • SEHAT

  • CERDAS

  • DAWAMUL WUDLU'

  • PENGABDIAN

  • KETEKUNAN ADALAH KUNCI KESUKSESAN

MI Terpadu Al Falah Kalinyamatan : Taqwa, Sehat, Cerdas, Berbudi Luhur

Senin, 08 Mei 2017

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
   Pada kesempatan kali ini saya belajar berbagi tentang fadhilah kebiasaan berwudlu " Dawaamul Wudhu" atau dalam bahasa jawanya "Nglanggengake wudhu" dalam artian seseorang selalu dalam keadan suci yang pastinya suci dari hadats kecil atau hadats besar.
   " Dawaamul wudhu" menjaga badan tetap suci dari hadats kecil maupun besar adalah Hal yang ringan, sederhana tetapi sangat sangat besar nilai manfaatnya, Fadhilahnya diantaranya yaitu :

 1. Dicintai Allah, "Al Mutathohhiriin" (QS Al Baqorah 222),
فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.

2. Sunnah mulia Rasulullah, "Tiada yg serius yg selalu menjaga wudhunya kecuali yg BENAR BENAR BERIMAN",

3. Meraih doa para Malaikat, "Ya Allah ampunilah dosanya, rahmatilah dia sampai wudhunya batal",

4. Bersih, segar dan bercahaya mukanya,

5. Nafsunya terjaga, jauh dari keinginan ma'siyat,

6. "Himmatul hasanaati" Energinya maunya hanya yg baik, halal dan positif,

7. Dijamin meninggal husnul khotimah karena meninggal dalam keadaan suci,

8. Kuburannya terang dari pancaran tubuhnya yang selalu berwudhu,

9. Di akhirat termasuk "Ahlul Karaami" hamba Allah yg memiliki kedudukan mulia.
    Pembaca yang budiman, Ayoooo kita belajar menjaga wudhu kita selalu, jangan malas dan jangan remehkan amal mulia ini.
Insha Allah berkah ilmu apabila pembaca sedia membagikan ke khalayak ramai.
Wassalamu'alaikum warahmatullohi wabarakaatuh


(sumber:http://berbagi81.blogspot.co.id)

Kamis, 04 Mei 2017


Mencetak Generasi Emas Melalui Kegiatan Pembelajaran

Tema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kali ini yaitu Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Sebuah tema futuristik yang menyajikan imaji kebangkitan anak bangsa di bawah bayang-bayang pelangi nusantara yang pluralis dan multikultural. Generasi masa depan harus dipersiapkan sejak sekarang. Pendidikan harus terus berikhtiar membangun generasi bangsa yang cakap secara intelektual, anggun secara moral, dan siap menghadapi tantangan zamannya.
Pendidikan selama ini dirancang dengan mengedepankan proses perkembangan kognitif. Akibatnya, hasil pendidikan di Indonesia melahirkan lulusan yang pintar, tetapi kurang cerdas. Pendidikan sekarang harus benar-benar dirancang untuk menciptakan anak bangsa yang cerdas, sehingga pendidikan menjadi ujung tombak terciptanya generasi emas bangsa, sesuai dengan apa yang dikatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan fokus mencetak generasi emas.
            Untuk mencetak generasi emas tersebut di awali dari kualitas guru itu sendiri. Kualitas seorang guru akan berimbas pada kualitas si murid yang dididiknya. Jika si guru baik, maka para peserta didik otomatis akan mencontoh sikap-sikap baik dari sang guru, dan begitupun sebaliknya. Untuk mencapai itu semua, si guru harus meningkatkan empat kompetensi dasar yaitu kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial dan kompetensi profesionalnya.
           Selain itu, salah satu kekurangan guru di Indonesia adalah rendahnya kemampuan kreativitas, inovasi, dan kurangnya penguasaan terhadap materi yang akan diajarkan pada siswanya. Oleh karena itu, si guru harus mampu kreatif dalam melakukan proses belajar mengajar serta berinovasi dalam menyampaikan pelajaran, sehingga apa yang disampaikan oleh si guru dapat diterima dengan baik oleh si murid.
Guru juga harus meningkatkan penguasaan terhadap teknologi saat ini. Oleh karena itu,  guru mau atau tidak mau harus  belajar dan terus belajar agar mereka tidak tertinggal dari ilmu pengetahuan dan informasi yang berkembang pada lingkungan anak didiknya. Betapa disayangkan,  jika ternyata ada anak didik menjadi malas belajar hanya karena pengetahuan dan teknologi yang dikuasai gurunya dinilai telah kadaluarsa oleh anak didiknya. Hal ini bukan hanya mengganggu proses belajar mengajar di kelas tapi memperlihatkan kemunduran dalam perkembangan pendidikan yang ada di lingkungan sekolah tersebut, dimana ternyata lingkungan masyarakat lebih maju dari pada lingkungan pendidikan dalam hal pengetahuan teknologi dan informasi.
oleh : widifery (sumber: https://widifery.wordpress.com )
Informasi Kontak Kami