Mencetak Generasi Emas Melalui Kegiatan Pembelajaran
Tema Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kali ini yaitu Bangkitnya
Generasi Emas Indonesia. Sebuah tema futuristik yang menyajikan imaji
kebangkitan anak bangsa di bawah bayang-bayang pelangi nusantara yang
pluralis dan multikultural. Generasi masa depan harus dipersiapkan sejak
sekarang. Pendidikan harus terus berikhtiar membangun generasi bangsa
yang cakap secara intelektual, anggun secara moral, dan siap menghadapi
tantangan zamannya.
Pendidikan selama ini dirancang dengan mengedepankan proses
perkembangan kognitif. Akibatnya, hasil pendidikan di Indonesia
melahirkan lulusan yang pintar, tetapi kurang cerdas. Pendidikan
sekarang harus benar-benar dirancang untuk menciptakan anak bangsa yang
cerdas, sehingga pendidikan menjadi ujung tombak terciptanya generasi
emas bangsa, sesuai dengan apa yang dikatakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) akan fokus mencetak generasi emas.
Untuk mencetak generasi emas tersebut di awali dari
kualitas guru itu sendiri. Kualitas seorang guru akan berimbas pada
kualitas si murid yang dididiknya. Jika si guru baik, maka para peserta
didik otomatis akan mencontoh sikap-sikap baik dari sang guru, dan
begitupun sebaliknya. Untuk mencapai itu semua, si guru harus
meningkatkan empat kompetensi dasar yaitu kompetensi pedagogi,
kepribadian, sosial dan kompetensi profesionalnya.
Selain itu, salah satu kekurangan guru di Indonesia
adalah rendahnya kemampuan kreativitas, inovasi, dan kurangnya
penguasaan terhadap materi yang akan diajarkan pada siswanya. Oleh
karena itu, si guru harus mampu kreatif dalam melakukan proses belajar
mengajar serta berinovasi dalam menyampaikan pelajaran, sehingga apa
yang disampaikan oleh si guru dapat diterima dengan baik oleh si murid.
Guru juga harus meningkatkan penguasaan terhadap teknologi saat
ini. Oleh karena itu, guru mau atau tidak mau harus belajar dan terus
belajar agar mereka tidak tertinggal dari ilmu pengetahuan dan informasi
yang berkembang pada lingkungan anak didiknya. Betapa disayangkan,
jika ternyata ada anak didik menjadi malas belajar hanya karena
pengetahuan dan teknologi yang dikuasai gurunya dinilai telah kadaluarsa
oleh anak didiknya. Hal ini bukan hanya mengganggu proses belajar
mengajar di kelas tapi memperlihatkan kemunduran dalam perkembangan
pendidikan yang ada di lingkungan sekolah tersebut, dimana ternyata
lingkungan masyarakat lebih maju dari pada lingkungan pendidikan dalam
hal pengetahuan teknologi dan informasi.
oleh : widifery (sumber: https://widifery.wordpress.com )
0 komentar:
Posting Komentar